Sabtu, 21 April 2012

Bersedekahlah meskipun Hanya dengan Belahan Kurma


Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Allah SWT berfirman yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Al-Baqarah: 102).

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan, bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An-Nisa': 1).

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan, barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Al-Ahzab: 30--31).

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antaranya adalah dengan berinfak atau bersedekah. Allah SWT telah menjelaskan bahwa berinfak(nafaqah) adalah sebab masuk surga, sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan, di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan, pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian." (Adz-Dzariyat 15--19).

Berinfak juga merupakan sebab seseorang dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman, "Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 2--3).

Berinfak juga merupakan sebab pahala menjadi berlipat ganda. Allah SWT berfirman, "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan, Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (Al-Baqarah: 245).

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Berinfak adalah jalannya para nabi dan rasul, para dai yang saleh yang mendarmakan karunia Allah yang telah diberikan kepada dirinya. Mereka mengharapkan pahala/ganjaran di sisi Allah.

Anas bin Malik r.a. berkata, "Tidaklah Rasulullah diminta sesuatu atas Islam, kecuali ia memberikan kepadanya. Seseorang datang kepada Rasulullah dan meminta (sesuatu) kepadanya. Rasulullah lalu memberikan kambing di antara dua gunung kepada orang itu. Setalah itu kembali kepada kaumnya dan berkata, "Wahai kaumku masuklah kalian ke dalam Islam. Saya baru saja datang dari sebaik-baik manusia, sesungguhnya Muhammad telah memberikan pemberian yang ia tidak takut kepada kefakiran selama-lamanya.
Tidaklah Rasulullah saw. diminta sesuatu pun, kemudian ia mengatakan tidak. Boleh jadi ia akan melepaskan baju yang dikenakannya, lalu diberikan kepada orang yang memintanya. Boleh jadi pula ia akan memberikan bajunya kepada orang yang memintanya untuk mengafani ayahnya. Tidaklah Rasulullah saw. diminta sesuatu kemudian ia mengatakan tidak.

Sikap dermawan Rasulullah ini kemudian diikuti pula oleh para sahabatnya. Umar bin Khattab r.a. berkata, "Rasulullah menyeru kami untuk bersedekah ... maka pada hari itu aku berkata, "Saya akan mendahului Abu Bakar meskipun hanya sehari." Lalu Umar bin Khattab menginfakkan setengah dari hartanya. Rasulullah saw. bertanya, "Lantas apakah yang kamu tinggalkan buat keluargamu, wahai Umar?" Saya berkata, "Saya tinggalkan yang serupa dengan itu untuk keluarga saya." Kemudian datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah saw. bertanya kepadanya, "Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar?" Ia menjawab, "Saya tinggalkan Allah dan Rasul-Nya untuk mereka.

Abu Talhah al-Anshari r.a. mempunyai birha', yaitu kebun terbaik di Madinah yang memiliki banyak buah. Tatkala firman Allah yang artinya, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai ...." (Ali Imran: 92) turun, ia kemudian datang kepada Rasulullah dan berkata, "Ya Rasulullah, Allah telah menurunkan apa yang engkau ketahui. Dan, saya tidak memiliki harta yang lebih baik daripada kebun ini. Kebun itu menjadi milikmu ya Rasulullah, letakkanlah ia sebagaimana yang engkau kehendaki ..., Rasulullah saw. kemudian berkata kepadanya, "Bagus, bagus, itu adalah harta yang berlaba, berikanlah ia kepada keluarga dan kerabatmu." Abu Talhah kemudian memberikannya kepada keluarga, kerabatnya, dan bani kepamanannya, dan mereka membagikannya dengan mengharapkan pahala dan karunia dari sisi Allah.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Sedekah akan memadamkan kemarahan Rab, sebagaiman air memadamkan api. Sedekah pahalanya berlipat ganda dan besar. Allah SWT berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: 261--262).

Di dalam sedekah terdapat penyucian harta dan pembersih badan. Di dalam badan, sedekah dapat menjadi penolak musibah dan penyakit. Rasulullah saw. bersabda, "Obatilah penyakit kalian dengan sedekah dan jagalah harta kalian dengan zakat." Sedekah juga akan mendatangkan manfaat kepada seorang hamba di hari kiamat kelak, suatu hari yang harta dan anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. Sedekah akan mengangkat derajat hamba di sisi Allah, meringankan perhitungan (hisab) dan memberatkan timbangan. Sedekah merupakan sebab keberhasilan dalam melampui shirat . Sedekah juga sebab seorang hamba mendapat perlindungan pada hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Sedekah akan menjadikan seorang hamba mendapat naungan Arsy Allah Azza wa Jalla pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya. Itulah orang yang bersedekah, lalu disembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diinfakkan tangan kanannya. Allah SWT berfiman, "Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan, jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan, Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Baqarah: 271).

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Allah berfirman, "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan, Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 268).

Seseorang berkata, "Saya tidak memiliki kecuali untuk kebutuhanku dan keluargaku. Rasulullah saw. bersabda, "Sebuah dirham mendahului seratus ribu dirham." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah bagaimana itu bisa terjadi?" Rasulullah saw bersabda, "Seseorang memiliki dua dirham, lalu yang satu ia sedekahkan, maka ia telah menyedakahkan setengah hartanya. Seorang lagi memiliki harta yang banyak, lalu ia mengambil seratus ribu dari harta bendanya itu dan menginfakkannya di jalan Allah.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Berapa banyak amal yang sedikit dibanyakkan dengan niat. Kadang engkau menginfakkan dengan kurma, maka Allah akan menjagamu dari panasnya neraka. "Tidaklah salah satu di antara kalian, kecuali Rabnya akan berkata kepadanya di mana tidak ada juru bicara antaranya dengan Rabnya itu. Hamba itu kemudian melihat sebelah kanannya dan ia tidak melihat kecuali yang telah dikerjakannya. Ia kemudian melihat sebelah kirinya dan tidak melihat kecuali apa yang telah dikerjakannya. Ia melihat ke depan dan tidak mendapatkan kecuali api neraka berada di hadapannya. Maka takutlah (jagalah) diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan belahan korma." Kurma yang dengannya engkau mendekatkan diri kepada Allah mengharapkan pahalanya dan takut akan siksanya. Engkau infakkan di jalan Allah untuk memberi makan orang yang lapar. Engkau berikan kepada orang miskin. Dengannya engkau memberikan kebahagiaan kepada seorang muslim. Wahai orang kaya, ketahuilah bahwa sedekah adalah sebab keberkahan dan pertumbuhan harta. Sedekah adalah sebab mendapat nikmat dan memperbaruinya dari sisi Allah SWT. Wahai orang kaya, ketahuilah bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Rasulullah saw. bersabda, "Tiga hal aku bersumpah (kepada Allah) bahwa ia adalah kebenaran. Dan, aku beri tahukan kepada kalian, maka jagalah tiga hal itu: tidaklah berkurang harta yang disedekahkan, tidaklah seorang hamba yang dizalimi kemudian ia memaafkannya, maka Allah akan menambah kemuliaan kepada hamba tersebut, dan tidaklah seorang hamba membukakan pintu persoalan, kecuali Allah akan membukakan pintu kefakiran kepadanya."

Wahai orang yang fakir! Wahai orang yang telah ditentukan kadar rezekinya, ketahuilah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang menginfakkan sepadan kurma dari harta yang baik dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya dan Allah memperkembangkannya untuk pemiliknya ..., sebagaimana salah seorang dari kalian memperkembangkan (bayi) yang disapih, sebagaimana salah seroang dari kalian memperkemebangkan kandungan atau kuda atau binatang melata di rumahnya sehingga menjadi seperti gunung."

Engkau menyedakahkan kurma untuk mendapatkan keridaan Allah, keadaanmu seperti keadaan orang-orang saleh yang berkata, "Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (Al-Insan: 9).

Engkau akan mendapati kurma itu pada hari kiamat kelak kebaikan-kebaikan seperti gunung. Maka, bersegeralah, bersegeralah wahai hamba Allah, masukkanlah kebahagiaan terhadap keluarga dan saudaramu dan infakkanlah harta kalian dan ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla akan menggantikannya dengan lebih baik dari apa yang engkau infakkan. Allah SWT berfirman, ".... Dan, barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Saba: 39).

Marilah kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk mengantarkan kita keapda hal-hal yang dicintai dan diridai-Nya. Dan, menjadikan kita dari orang yang mengeluarkan harta yang baik dan mengharapkan rida-Nya, Amin . Wallahu a'lam.


0 komentar:

Posting Komentar