Kamis, 02 Februari 2012

Empat Ciri Ahli Syukur

Pengajian malam Jumat (6/3), K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) tidak seperti biasa hadir langsung di mesjid Daarut Tauhiid, Bandung, melainkan Aa Gym berceramah di Jakarta melalui telekonference. Dalam kesempatan pengajian yang dihadiri tidak kurang dari tujuh ribu jamaah dalam suasana dingin hujan yang mengguyur Bandung malam itu, Aa mengangkat tema bahasan tentang empat ciri ahli syukur. Pertama, sekecil apa pun nikmat akan disyukurinya; kedua, selalu memuji Alloh dalam setiap kesempatan; ketiga, selalu berterima kasih kepada orang yang menjadi jalan nikmat bagi dirinya; keempat, memanfaatkan nikmat yang ada untuk mendekat kepada Allah. Berikut ini uraian taushiah Aa Gym tersebut.

Orang yang paling beruntung dalam hidup ini bukan orang yang dilimpahi harta banyak, bukan pula yang dilimpahi pangkat dan gelar yang tinggi, melainkan dua cirinya: 1. Orang yang diberi nikmat ia bersyukur. 2. Orang yang ketika diberi ujian ia bersabar, karena kesabaran itulah yang membuat dirinya makin dekat dengan Allah.

Oleh karena itulah jika kita meminta kepada Allah harta, kedudukan, pangkat, jabatan, ini belum tentu menjadi kebaikan bagi kita. Bila tidak disertai dengan sikap bersyukur dan bersabar, maka ia akan menjadi fitnah. Misalnya, Bruce Lee seorang populer, terkenal, tapi berakhir hidupnya dengan bunuh diri. Orang yang berkedudukan tidak sedikit yang tercoreng-moreng terhina justru karena kedudukannya. Ada orang yang sengsara dengan keindahan rupanya. Orang yang berharta, banyak yang diliputi oleh kekhawatiran-kekhawatiran akan hartanya, sehingga bertambah kehinaannya karena keserakahannya.

Kalau kita hendak berdoa berharap kepada Alloh, sertakanlah kita menjadi orang yang banyak bersyukur. Karena setiap nikmat itu akan berubah menjadi nikmat atau laknat tergantung syukur kita.
"Dan jikalau engkau tidak bersyukur maka niscaya azab-Ku sangat pedih."
Saudaraku, kita tidak usah risau dengan nikmat yang belum ada, karena Alloh sudah menyiapkan semua nikmat itu untuk kita, namun risaulah dengan kita yang belum mensyukurinya.
Sering di antara kita lebih sibuk memikirkan nikmat yang belum ada dan belum sampai, padahal tidak akan tertukar Alloh menciptakan makhluk lengkap dengan rejekinya. Yang harus selalu kita waspadai adalah justru kita tidak mensyukurinya. Setiap nikmat kalau disyukuri akan menjadi pengundang nikmat yang lebih besar. Setiap nikmat kalau disyukuri akan membuka pintu nikmat yang lainnya. Oleh karena itu, kegigigihan kita sebagai ahli syukur inilah yang sebetulnya harus kita miliki, kalau kita ingin menikmati hidup ini. Ahli syukur, orang yang hatinya tidak merasa memiliki dan dimiliki, kecuali menyadari semua milik Alloh. Tidak ada nikmat sekecil apa pun kecuali dari Alloh. Tidak ada istilah kebetulan, melainkan semua nikmat diatur oleh Alloh dengan pas. Orang yang senantiasa bersyukur (ahli syukur) cirinya yang pertama, sekecil apa pun nikmat akan disyukurinya. Akibatnya kebahagiaannnya sampai ke hal-hal yang kecil. Beda dengan yang tidak tahu bersyukur, capai memikirkan nikmat yang belum ada. Akibatnya jangankan nikmat, yang ada saja tak ternikmati. Ahli syukur tidak pernah kehilangan kesempatan untuk menikmati bukan nikmatnya, tetapi syukurnya yang membuat ia nikmat.

Ciri kedua, selalu memuji Alloh dalam setiap kesempatan. Setiap kali dipuji tidak merasa itu miliknya. Semua yang membuat kita dipuji adalah karunia Alloh. Oleh karena itulah tidak layak kita menjadi orang yang menikmati pujian, sehingga kita membohongi diri sendiri. Sebaik-baik orang bersyukur, yang selalu berbahagia adalah yang ketika dipuji mengembalikan pujian itu kepada Alloh.

Ciri ketiga, selalu berterima kasih kepada orang yang menjadi jalan nikmat bagi dirinya. Semua nikmat ada jalur-jalurnya. Orang yang tahu bersyukur itu senang sekali untuk merenungkan kebaikan orang lain dan membalasnya. Dan orang-orang yang bersyukur inilah yang akan menikmati kehidupan.
Keempat, memanfaatkan nikmat yang ada untuk mendekat kepada Allah. Kening dipakai banyak bersujud. Mata dipakai melihat kebenaran, ilmu, Al Quran. Lidah dipakai banyak menyebut nama Alloh, berdoa, menasehati kebaikan dan kebenaran, harta dinafkahkan di jalan Alloh.

Alloh menjanjikan setiap nikmat yang disyukuri akan mengundang nikmat yang lainnya. Tidak usah rewel terhadap nikmat yang belum ada, karena nikmat yang belum ada bukan urusan kita. Urusan kita mensyukuri nikmat yang ada.

Nikmatnya ahli syukur ia akan hemat dari pikiran sia-sia, dari menyengsarakan dirinya, bahkan akan dimudahkan oleh Alloh untuk mendapatkan nikmat-nikmat yang belum terpikirkan oleh kita.

0 komentar:

Posting Komentar